This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 15 Juni 2010

Sekolah Kehidupan


Oleh: Anis Matta,

Sumber Kegembiraan
Mereka benar-benar hidup. Mereka masih terus berbincang dan bersenda gurau dalam perjalanan pulang ke rumah. Sehari penuh di sekolah seakan tidak melelahkan mereka. Atau mungkin - tepatnya - lelah tidak menghilangkan gairah mereka. Itu pemandangan sehari-hari dari keempat anak-anak saya dan ketiga temannya yang sama-sama bersekolah di Sekolah Alam. Padahal, karena jarak rumah dan sekolah yang jauh - sekitar 40 km - mereka harus menghabiskan 10 sampai 12 jam setiap harinya untuk belajar dan perjalanan.
Sekolah telah menjadi pusat kehidupan mereka saat ini. Mereka benar-benar menikmati pusat kehidupan itu. Bahkan waktu-waktu mereka di rumah pun digunakan untuk membicara-kan kehidupan mereka di sekolah. Sekolah bukan lagi beban. Sekolah adalah realitas kehidupan yang mereka jalani dengan penghayatan penuh. Sekolah adalah sumber kegembiraan. Bukan sumber stress yang biasanya membuat mereka kehi-langan gairah.
Di sini kehidupan dihadirkan dalam sebuah tata ruang dengan lansekap yang ditata sedemikian rupa agar tetap natural dan tampak riil. Dengan menggunakan konsep fun learning, Sekolah Alam telah mengubah sekolah menjadi sebuah miniatur kehidupan yang bukan saja natural dan riil, tapi juga indah dan nyaman. Proses belajar mengajar berubah menjadi aktivitas kehidupan riil yang dihayati dengan penuh kegembiraan. Itu membantu anak-anak menikmati masa-masa awal pertumbuhan, dan membangun imaji-imaji positif tentang kehidupan dan bumi yang mereka huni.
Itu pesona pertama yang mengantar saya ke Sekolah Alam!!!
Persepsi kita tentang kehidupan, tentang dunia, tentang bumi yang kita huni, yang kelak melandasi sikap-sikap kita dalam menjalani hidup, sesungguhnya terbentuk di masa awal pertumbuhan itu. Seperti apa kita mempersepsi kehidupan, dunia dan bumi yang kita huni pada awal kehidupan kita, seperti itulah kita akan menjalaninya. Imaji-imaji positif akan melahirkan energi, semangat dan gairah kehidupan. Begitu juga sebaliknya. Maka setiap “luka persepsi” pada masa itu, kelak akan mewariskan “luka emosi” dalam kehidupan kita. Dan setiap luka emosi, kelak akan mewariskan “gangguan pensikapan” dalam keseluruhan kepribadian kita. Itu sebabnya anak-anak yang bahagia di masa kecil jauh lebih berpeluang untuk berbahagia di masa dewasa dan tuanya kelak.
Saya hanya ingin anak-anak saya menikmati masa-masa awal “perkenalan” mereka dengan kehidupan, dunia dan bumi yang mereka huni. Mereka tidak dilahirkan untuk memikul obsesi-obsesi saya sebagai orang tua. Mereka dilahirkan untuk kehidupan mereka sendiri. Tugas saya adalah memfasilitasi mereka untuk mengenal dunia dan kehidupan di mana mereka ditakdirkan menjalaninya. Walaupun mungkin saja mereka mendahului saya menemui ajal, tapi pada galibnya sayalah yang akan mendahului mereka. Jadi rasanya saya tidak akan menyertai mereka dalam keseluruhan waktu yang akan mereka lalui di dunia. Maka biarlah kuantar mereka sampai ke gerbang kehidupan, dan kukatakan pada mereka: “Inilah kehidupan yang dikaruniakan Allah kepadamu, wahai anak-anakku. Kalian hanya harus mensyukurinya. Dan itulah alasan mengapa kalian harus gembira menjalaninya”.

Belajar Untuk Menjadi
Dalam miniatur kehidupan yang natural dan riil seperti itu, anak-anak benar-benar dipandang sebagai manusia seutuhnya. Bukan sekedar robot cerdas - yang harus dijejali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan - di mana jam-jam belajar merupakan saat-saat “pengisian” yang mengerikan. Ledakan informasi di abad ini barangkali membuat banyak orang panik. Sementara kehidupan yang telah berubah menjadi medan kompetisi yang kejam mendorong mereka berpikir, bahwa untuk bisa bertahan hidup anda harus mengetahui segalanya.
Begitulah sekolah-sekolah kita didirikan sebagai tempat menjajakan “barang-barang” yang bernama ilmu pengetahuan, yang harus “dimiliki” setiap orang agar bisa bertahan hidup. Maka kita mengagumi “kecerdasan”. Karena itulah mata uang paling bergengsi yang digunakan membeli “barang-barang” tersebut. Dan belajar adalah proses transaksinya.
Di sekolah seperti itu anak-anak belajar “menguasai” pelajaran. Bukan menjadi sesuatu dengan pelajaran tersebut. Makin banyak pelajaran yang dapat mereka kuasai, makin baik transaksi mereka. Maka kita seolah-seolah berburu anak-anak cerdas, yang dapat melakukan banyak transaksi.
Tapi yang kemudian kita saksikan justru sebuah ironi. Anak-anak itu tidak mengalami transformasi pembelajaran. Pelajaran matematika, misalnya, tidak serta merta membuat mereka dapat berpikir logis. Pelajaran sejarah tidak memberi mereka kesadaran dan emosi akan identitas kolektif. Pelajaran bahasa bahkan tidak membantu mereka berbahasa dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar adalah proses berubah secara konstan!!!
Pengetahuan bukan barang yang harus kita miliki. Pengetahuan adalah sebuah fungsi. Ia adalah cahaya yang menerangi ruang kesadaran batin kita. Seperti umumnya cahaya yang berpendar-pendar di tengah ruang gelap, kita hanya bisa bergerak secara baik dalam jengkal-jengkal ruang yang dibingkai cahaya. Sebagai sebuah fungsi kita harus mempelajari semua pengetahuan yang membantu kita berubah menjadi lebih baik. Belajar adalah proses menggunakan pengetahuan sebagai penuntun perjalanan mendekati kesempurnaan secara konstan. Belajar adalah proses menjadi secara konstan. Karena menjadi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, maka belajar adalah satu-satunya proses kehidupan yang tidak pernah selesai.
Manusia adalah gabungan yang rumit antara ruh, emosi, akal dan fisik. Setiap aspek itu, kata Muhammad Quthub, seperti senar gitar yang harus dipetik bersama untuk melahirkan simfoni kepribadian yang utuh dan indah. Anak-anak bukan tabung besar yang harus diisi dengan pengetahuan. Mereka adalah senyawa kehidupan yang rumit dan kompleks. Mereka berubah, berbentuk dan bermetamorfosis melalui proses-proses yang juga kompleks, di mana pengetahuan hanyalah salah satu aspeknya.
Dalam konteks itu, maka semua pengetahuan yang mereka butuhkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik harus mereka pelajari. Sebaliknya, semua pengetahuan yang tidak mempunyai fungsi spesifik dalam kehidupan riil mereka tidak perlu mereka pelajari. Jenis pengetahuan terakhir ini, kata Umar Bin Khattab, bukan aib untuk tidak diketahui. Itu sebabnya Rasulullah saw mengajarkan kita sebuah doa: “Ya Allah ajari kami apa yang bermanfaat bagi kami, dan beri kami manfaat dari ilmu yang telah Engkau ajarkan pada kami”. Dengan begitu, pengetahuan bekerja dalam kehidupan mereka, sebagai sumber pencerahan hidup.
Begitulah saya menyaksikan anak-anak saya tumbuh dan berkembang, terus menerus berubah dan menjadi sesuatu yang lain, bersamaan dengan pertambahan usia sekolah mereka. Gabungan antara pelajaran kelas, latihan outbound, penelitian lapangan (outing), market day, dan lainnya, telah memberikan pemahaman dan kesadaran yang relatif lebih utuh tentang kehidupan, membentuk struktur emosi dan mentalitas yang lebih stabil, serta membangun sikap-sikap keseharian yang lebih tercerahkan dari waktu ke waktu.
Apa yang mereka pelajari di kelas terasa begitu dekat kehidupan sehari-hari mereka. Mereka, misalnya, belajar makna uang dan bagaimana menciptakannya melalui kegiatan market day. Suatu saat anak sulung saya, Hisan, yang kini duduk di kelas enam, mendapatkan untung sebesar 9000 rupiah dari hasil menjual juice dalam acara market day. Dia benar-benar merasa menang. “Sekarang”, katanya, “Ican mulai tahu bagaimana caranya bikin uang”.
Pembelajaran seperti itu tentu saja menghadirkan pengetahuan dalam kehidupan nyata mereka. Pengetahuan bekerja pada fungsinya: membimbing mereka menjalani hidup. Itu sebabnya setiap pertambahan pengetahuan melahirkan perubahan-perubahan baru dalam kehidupan mereka. Mereka menjadi lebih baik. Mereka menjadi lebih tercerahkan.

Tradisi Ilmiah, Bukan Prestasi Belajar
Sekolah bukanlah lapangan pacuan kuda!!!
Tapi ada sekolah yang dirancang sebagai lapangan pacuan kuda. Di sana anak-anak dipacu untuk mengetahui lebih banyak. Bukan untuk menjadi sesuatu yang lebih baik. Tapi untuk mengalahkan orang lain. Kemajuan belajar diukur dengan capaian angka-angka. Bukan dengan perubahan-perubahan mendasar pada cara berpikir, struktur emosi dan pola sikap.
Di sekolah seperti itu kasta-kasta baru dibangun berdasarkan kecerdasa!!!
Barangkali tidak sepenuhnya salah untuk membagi murid-murid kedalam kelas-kelas berbeda berdasarkan tingkat kecerdasan. Yang salah adalah tren pembelajaran yang kita kembangkan. Secara tidak sadar sebenarnya sekolah semacam itu mengembangkan tren pembelajaran transaksional: anak-anak membayar mahal untuk mendapatkan guru terbaik, agar bisa menguasai semua pelajaran dan lulus dengan angka terbaik.

Sekolah semacam itu biasanya melahirkan anak-anakpintar, bukan pembelajar apalagi ilmuwan. Mereka mempunyai prestasi belajar yang baik. Tapi tidak memiliki tradisi ilmiah yang kokoh. Kalau kelak mereka mendapatkan gelar doctor, prestasinya pasti summa cum laude. Tapi disertasinya doktornya mungkin merupakan karya ilmiahnya yang pertama dan terakhir. Secara intelektual mereka mengalami diskontinyu. Mereka mungkin menduduki banyak jabatan akademik yang terhormat. Tapi tidak akan pernah punya waktu dan perhatian untuk menggarap karya ilmiah yang monumental.
Ada beda yang teramat jauh antara tradisi ilmiah dan prestasi belajar. Prestasi belajar yang biasanya diukur secara kuantitatif melalui ujian, bukanlah indikator terbentuknya tradisi ilmiah. Tradisi ilmiah diukur melalui sikap seseorang terhadap pembejalaran, pengembangan intelektual berkesinambungan, penggunaan cara berpikir ilmiah dalam penyelesaian masalah, pembentukan keterampilan intelektual seperti bahasa oral dan tulisan, aktualisasi intelektual berkesinambungan, dorongan berkarya yang konstan.
Tren inilah yang hendak dibangun di Sekolah Alam. Sekolah ini menghapus sistim rangking, yang bukan saja memicu pembentukan kasta baru berdasarkan kecerdasan, tapi juga memandang potensi setiap siswa secara sama dan mengabaikan keunikan dan diferensiasi individual pada bakat, minat dan intelejensi. Di sini siswa dipacu untuk tumbuh maksimal pada pusat keunggulan intelejensinya, yang menyatu bersama bakat dan minatnya. Tidak ada persaingan antar siswa yang dilakukan dengan standar yang sama. Sebab tujuan pembelajarannya membangun tradisi ilmiahnya, bukan sekedar memicu prestasi belajar. Siswa-siswa itu bukan peserta lomba pacuan kuda. Mereka dididik untuk menjadi pembelajar yang optimal dalam pembelajarannya.

Pendidikan Untuk Zaman Yang Berubah
Waktu adalah variabel lain. Persepsi kita tentang waktu mempengaruhi pola didik kita. Kita tidak mendidik anak-anak kita untuk hidup pada zaman yang telah kita lalui atau yang telah dilalui orang lain atau peradaban lain. Mereka memiliki zamannya sendiri. Pendidikan bertujuan menyiapkan mereka untuk menghadapi zaman mereka sendiri.
Anak-anak kita hidup pada sebuah zaman di mana pengetahuan berkembang pesat dan merubah sendi-sendi kehidupan kita secara fundamental dan sangat cepat. Durasi perubahan-perubahan besar dalam kehidupan kita berlangsung kilat, karena faktor-faktor perubahnya bekerja simultan dan cepat. Ini menimbulkan kegamangan dan disorientasi dalam dunia pendidikan.
Faktanya adalah kita tidak punya kendali atas zaman yang kelak akan dilalui anak-anak kita. Kita tidak punya kendali atas perubahan-perubahan itu. Mungkin sekali kita bahkan sudah tidak ada ketika mereka mengalami perubahan-perubahan besar itu. Tapi adalah juga fakta bahwa semakin cepat dan sering suatu perubahan terjadi, semakin kita membutuhkan pegangan hidup yang bersifat permanen, yang tidak ikut berubah dalam perubahan-perubahan itu.
Jadi yang dibutuhkan anak-anak kita adalah pegangan permanen itu. Yaitu keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai agama.
Agama mengajarkan mereka hakikat-hakikat besar dalam kehidupan mereka: tentang asal usul mereka, tentang tujuan hidup mereka, tentang nilai-nilai yang harus membimbing hidup mereka, tentang faktor-faktor permanen yang membentuk kualitas hidup mereka, yaitu penerimaan Allah, manfaat sosial dan pertumbuhan berkesinambungan.
Apabila mereka belajar tentang itu semua dengan benar, mereka tumbuh pada pusat kehidupan yang benar dan pasti. Tapi itu saja tidak cukup. Mereka juga membutuhkan beberapa keterampilan dasar yang diperlukan untuk bertahan dan bertumbuh pada semua situasi. Sebagiannya merupakan keterampilan intelektual, sebagiannya lagi merupakan keterampilan emosional, dan sebagiannya lagi merupakan keterampilan fisik.
Sisanya biarlah mereka yang memperlajarinya sendiri!!
Itu yang dikembangkan Sekolah Alam. Membangun kemampuan-kemampuan dasar pada anak yang membuatnya proaktif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan lingkungan. Kemampuan berpikir logis misalnya. Jika seorang anak mampu berpikir logis, itu mungkin lebih penting ketimbang sekedar mendapatkan angka tinggi dalam pelajaran matematika. Sebab kemampuan itu yang memberika kekuatan “mencerna” masalah-masalah hidupnya. Begitu juga latihan outbound. Di sini mereka melatih keberanian, kesabaran, keuletan, kerjasama tim, dan kepemimpinan. Latihan ini membangun struktur mentalitas mereka secara kuat yang membuat mereka tahan terhadap goncangan-goncangan hidup.
Eskperimen Yang Belum Selesai
Namun tetap saja perlu dicatat: Sekolah Alam adalah eksperimen yang belum selesai. Usia sekolah ini masih terlalu muda. Selain itu, jangan mengharap anak-anak kita jadi sempurna di usia 12 tahun ketika ia menamatkan sekolah dasarnya. Tapi itu memang tabiat dunia pendidikan: dunia eksperimentasi tanpa henti. Di sanalah proses kreatifnya berlangsung. Karena lingkungan strategis terus berubah, maka eksperimen-eksperimennya perlu dikembang terus menerus.
Yang penting adalah apresiasi yang kita berikan terhadap setiap eksperimen baru. Dan buku yang sekarang hadir di hadapan pembaca ini adalah sebentuk apresiasi terhadap eksperimen yang belum selesai itu. Buku ini merupakan catatan kesan dari semua orang yang terlibat dalam eksperimen tersebut. Ada penginisiatif awal, pimpinan lembaga, guru dan orang tua murid. Dengan mengangkat berbagai aspek dari proses pembelajaran di Sekolah Alam, buku ini bertujuan mengangkat eksperimen-eksperimen pendidikan Sekolah Alam sebagai sebuah diskursus pendidikan.
Eksperimen-eksperimen itu tidak harus benar. Tapi pahala memulainya telah diraih, sekarang tinggal merebut pahala perbaikan dan penyempurnaannya. Apa yang penting dalam sebuah eksperimen bukanlah hasilnya. Tapi bibit yang ditanam dalam eksperimen itulah yang kelak akan berbuah: niat baik, kerja keras, obsesi kesempurnaan, kelapangan dada menerima kritik dan kerendahan hati merima pujian, tidak cepat puas dengan keberhasilan-keberhasilan kecil, serta anggapan yang tidak pernah hilang bahwa semua sukses dalam eksperimen ini semata-mata merupakan rahmat Allah, bukan karena kehebatan kita.
Semoga Allah menerima amal-amal kita, memaafkan kelalaian-kelalaian kita, dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan kita. Semoga keterlibatan kita dalam dunia pendidikan ini, dalam posisi sebagai apapun, menjadi amal unggulan yang akan mengantar kita meraih ridha Allah dan surga-Nya kelak. Amin.

Senin, 14 Juni 2010

Kementrian Diknas :Tes Seleksi Masuk SD Merupakan Pelanggaran

Jumat, 11 Juni 2010, 19:28 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional, Suyanto, menegaskan bahwa calon siswa SD dan SMP tidak boleh ditolak dalam penerimaan siswa baru. Pasalnya, di jenjang pendidikan tersebut masih merupakan hak belajar sembilan tahun.

“Saya dua tahun lalu sudah mengeluarkan surat edaran Nomor: 1839/C.C2/TU/2009 yang ditujukan kepada para gubernur dan bupati/walikota di seluruh Indoensia, kriteria calon peserta didik SD/MI berusia sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Pengecualian terhadap usia peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak yang berkompeten, seperti konselor sekolah/madrasah maupun psikolog. Dan pendidikan di TK itu tempat menumbuhkan keberanian anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya, tempat bermain,” papar Suyanto saat diwawancarai di ruangannya, Jumat (11/6).


Terhadap praktik tes dalam seleksi calistung yang dilakukan sekolah untuk penerimaan siswa SD, Suyanto menuturkan para orangtua harus berani mengadukan ke dinas pendidikan bahwa itu pelanggaran. “Memang pelanggaran dalam penerimaan siswa baru paling banyak di SD. Terutama SD di kota yang favorit namun kuotanya terbatas ,” ucapnya.

Kalau penerimaan siswa SD pada dasarnya seleksi umur, maka untuk penerimaan siswa SMP, lanjut Suyanto, berdasarkan nilai NEM. Namun, dia menegaskan peraturan untuk SMP lebih tegas lagi, lulusan SD yang mau masuk ke SMP wajib diterima atau tidak boleh ditolak karena masih dalam hak belajar sembilan tahun. Oleh karena itu, jika kuota sekolah terbatas, pihak sekolah wajib melaporkan ke dinas pendidikan ada calon siswa yang belum mendapat SMP.

“Itu tanggung jawab sekolah untuk melaporkan ke dinas pendidikan kalau ada siswa yang belum tertampung, untuk selanjutnya dinas wajib menampung ke SMP lain yang masih terdapat kuotanya,” tegas Suyanto.

Bagi siswa SD-SMP satu atap, sambung Suyanto, maka siswa yang telah lulus SD langsung ke SMP di lingkungannya. Suyanto mengatakan, SD-SMP satu atap di daerah terpencil dan perbatasan sangat bermanfaat karena banyak ditemukan siswa DO lantaran kurangnya atau jauhnya SMP dari pemukiman warga. “Saya kemarin baru meresmikan SD-SMP satu atap di Lumajang, sangat bagus. Kalau tidak ada SD-SMP satu atap kasihan sekali, jarak ke SMP 5 kilometer. Itulah yang menyebabkan banyak anak DO,” tuturnya.

Saat disinggung masalah penjualan bangku kosong dan pungutan, Suyanto menegaskan, hal tersebut jelas dilarang. Dengan sistem penerimaan siswa real time online yang diterapkan sekarang, akan tidak ada praktik seperti itu. Siswa dapat mengakses dan memantau posisi penerimaannya di suatu sekolah melalui internet.

“Siswa SD dan SMP itu masih wajib belajar sembilan tahun, wajib ditampung. Nah, kalau sudah SMA baru ada seleksi atau tes kemampuang akademik. Sekarang sistem penerimaannya pun online, seperti di Yogya, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Itu cegah orang beli kursi, kalau ada sekolah yang terbukti menjual kursi, berarti melanggar peraturan dan akuntabilitas. Sanksinya ya bisa administratif sampai pidana. ” tutupnya.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/06/11/119543-kementrian-diknas-tes-seleksi-masuk-sd-merupakan-pelanggaran

Selasa, 25 Mei 2010

LOWONGAN

SELEKSI KONSULTAN INDIVIDU KABUPATEN
PADA PROGRAM PPAUD (TF 056841)
Tanggal 7 April 2010
Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini akan merekrut 33 Konsultan Individu Kabupaten. Kualifikasi yang disyaratkan adalah sebagai berikut:
1. Gelar setingkat sarjana (S1) di bidang ilmu sosial/pendidikan/kesejateraan sosial/ekonomi;
2. Mempunyai pengalaman di bidang pendekatan PRA ;
3. Berpengalaman dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat minimal 4 Tahun;
4. Lebih disukai yang mempunyai pengalaman dalam program pendidikan dan pengembangan anak usia dini;
5. Bersedia ditempatkan dan bertugas di lokasi manapun;
6. Berusia maksimal 45 tahun.
Konsultan Individu Kabupaten masing-masing akan ditempatkan di salah satu dari 33 kabupaten pelaksana kegiatan Program PPAUD (daftar kabupaten ada pada lampiran pengumuman ini). Masa penugasan maksimum 36 bulan. Prosedur pengadaan yang dipakai adalah prosedur pengadaan konsultan individu seperti yang tertera pada Guideline for Selection of Consultant edition May 2004 yang diterbitkan oleh Bank Dunia.
Konsultan yang berminat dapat mengirimkan atau menyampaikan CV lengkap kepada Panitia Pengadaan pada Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini melalui email : manajemen_ppaud@yahoo.co.id . Calon konsultan yang masuk dalam daftar pendek akan dipanggil untuk mengikuti wawancara di salah kota berikut ini: Jakarta, Bandar Lampung, Bandung, Jogjakarta, Pontianak, Makassar, Manado, Gorontalo, Ternate, Jayapura, Manokwari, dan Merauke. Seluruh biaya yang timbul selama mengikuti proses seleksi ditanggung oleh calon konsultan sendiri.

LAMPIRAN PENGUMUMAN
Daftar kabupaten lokasi penugasan:
1. Kabupaten Ogan Komering Ilir
2. Kabupaten Bengku Utara
3. Kabupaten Bengkulu Selatan
4. Kabupaten Lampung Timur
5. Kabupaten Lampung Selatan
6. Kabupaten Sukabumi
7. Kabupaten Sumedang
8. Kabupaten Garut
9. Kabupaten Majalengka
10. Kabupaten Subang
11. Kabupaten Rembang
12. Kabupaten Cilacap
13. Kabupaten Wonogiri
14. Kabupaten Banjarnegara
15. Kabupaten Kulon Progo
16. Kabupaten Gunung Kidul
17. Kabupaten Sambas
18. Kabupaten Ketapang
19. Kabupaten Jayapura
20. Kabupaten Merauke
21. Kabupaten Jeneponto
22. Kabupaten Sinjai
23. Kabupaten Polewali Mandar
24. Kabupaten Manokwari
25. Kabupaten Wajo
26. Kabupaten Sidrap
27. Kabupaten Mamuju
28. Kabupaten Boalemo
29. Kabupaten Gorontalo
30. Kabupaten Sangihe
31. Kabupaten Kep. Talaud
32. Kabupaten Halmahera Utara
33. Kabupaten Halmahera Selatan

Jumat, 29 Januari 2010

Sekilas Tentang Otak

Allah menciptakan manusia dengan dibekali otak sebagai supercomputer biologis yang tidak seorangpun mampu menirunya. Superkomputer biologis ciptaan Allah ini merupakan organ yang sangat vital karena otaklah yang mengatur seluruh system yang ada pada tubuh manusia sehingga tetap berjalan serasi dan seimbang.

Menurut buku Quantum Learning, “ Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling komplek yang pernah dikenal di alam semesta ini. Ini satu-satunya organ yang berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebih seratus tahun.”

Penelitian mengenai otak ini terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an, saat Roger Sperry ( guru besar psikologi di Institut teknologi California )menemukan otak manusia terdiri dari 2 belahan yaitu otak kiri dan otak kanan. Masing-masing belahan otak itu mengendalikan proses yang berlainan. Penemuan Sperry ini dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1981.

Masih menurut Sperry bahwa belahan otak kanan dan otak kiri memiliki spesialisasi dalam kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara kedua belahan.
• Otak kanan, pengembangan potensinya dengan melatih mengoptimalkan fungsi-fungsi otak kanan seperti seni, imajinasi, sosialisasi, menggambar, bernyanyi/mendengarkan musik/lagu, kegiatan social alam/keindahan dll. Diperlukan keseimbangandengan otak sebaliknya (otak kiri) dengan cara melath logika dan membuat perencanaan terstruktur. Sementara kecenderungan kariernya adalah : Pengusaha/wirausaha/Bisnis, pekerja/pegawai yang kerjaannya memberikan kebebasan berkreasi dan tidak terlalu administrative/procedural, pekerja mediator, public relation, guru/pelatih, konsultan/konseling, marketing, design artistic, entertainer dll.
• Otak kiri, pengembangan potensinya dengan melatih pengoptimalan fungsi-fungsi otak kiri seperti matematika, computer, logika dan penelitian ilmiah. Dan kecenderungan kariernya adalah Ilmuwan/Engineer, CEO/manajerial, pekerja/pegawai yang kerjaannya membutuhkan ketelitian, perencanaan, administrative dan procedural tinggi, supervisor/quality control, akuntan, konsultan perencanaan, administrasi, arsitek dll.

Menurut Dr. Paul Maclean, ada 3 bagian otak menurut fungsinya dan ketiganya memiliki tugas dan struktur tertentu :
• Batang otak / sumsum tulang belakang (reptilian) berfungsi mengatur kelangsungan hidup, bernafas, makan dan minum.
• Otak kecil (mamalia/system limbic) : bagian otak yang mendapat rangsangan batang otak sehingga otak kecil berfungsi sebagai pusat pengontrol dan pengendalian gerakan menjadi terkoordinasi dengan baik dan trampil. Ia juga mengendalikan emosi dan perasaan.
• Otak besar (Neokorteks) berfungsi melakukan penalaran berfikir secara intelektual, imajinasi dan kreasi. Disamping itu ia merupakan komponen kecerdasan tertinngi.

Cara kerja otak :
1. Kinerja Otak kanan dan otak kiri tidak ON-Off (yang satu in kemudian yang lainnya Off)
2. Otak kanan dan otak kiri saling komplementer (saling mengisi)
3. Yang dominant tidak berarti meniadakan yang lain.

Bila kita lihat dari pertumbuhan dan perkembangan otak itu sendiri, otak mulai terbentuk dari trimester pertama kehamilan dan mengalami pertumbuhan yang cepat sejak kelahiran sampai usia 2 tahun dan proses regenerasi sel otak akan berakhir pada usia 4 tahun. Pertumbuhan yang pesat terjadi pada usia kehamilan bulan ke 2 sampai bulan ke 4 dan setelah lahir antara bulan ke 5 sampai ke 18. Indikasi tersebut dapat dilihat dari berat otak yang ketika lahir 400 gram menjadi 1000 gram ketika mencapai usia 18 bulan, hampir menyamai otak dewasa (+/-1500 gram). Dengan demikian waktu pertumbuhan sel-sel otak sangat singkat waktunya.

Otak terdiri dari jaringan sel-sel yang berdiri sendiri dan system susunan saraf, sedangkan otak yang dioptimalkan diperkirakan jumlah sel otak/neuron mencapai 100 milyar. Setelah usia 4 tahun, yang akan mengalami pertumbuhan adalah cabang-cabang dari sel otak dengan hubungan antar sel yang akan terus bertambah rumit, apabila sel otak diberikan rangsangan yang positif dan adanya pengulangan.

Pada usia 4 tahun struktur neuron motor sensorik dan kognitif emosional berkembang 80% sampai usia 9 tahun dan beratnya menyamai otak dewasa. Salah seorang pakar mengatakan bahwa dari usia 0-4 tahun otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai 50%, pada usia 4-8 tahun mencapai 30% dan dari usia 8 – 18 tahun mencapai 20%.

Begitulah pertumbuhan dan perkembangan otak manusia sungguh menakjubkan, apabila otak senantiasa dirangsang dan dioptimalkan walau berapapun usianya, maka otak tersebut akan membentuk lebih banyak akson-akson pada setiap dendrite yang akan meningkatkan jumlah total hubungan –hubungan yang terdapat di dalam otak manusia. Pendapat ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Profesor Mark Rozenweig. Hal ini menggugurkan anggapan bahwa semakin bertambah usia maka akan semakin berkurang kemampuan otak untuk dikembangkan.

Pada masa ini, banyak sekali penelian tentang otak yang dikembangkan salah satunya adalah kemampuan manusia untuk berfikir dan mengolah informasi tidak didasarkan atas besarnya ukuran otak melainkan berdasarkan banyaknya sel-sel neuron yang aktif.

Baru-baru ini pula ada penemuan/penelitian tentang mengaktifkan otak tengah, otak tengah yang berfungsi untuk keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri ini, diharapkan sama-sama bisa dioptimalkan.
Begitulah sekilas info mengenai “otak”semoga bermanfaat buat anda. Salam (n)

Senam Otak Bayi( 2 )

Sejak berusia 3 bulan, bayi sudah bisa diajak senam otak. Di saat ini, otot –otot tubuhnya sudah semakin kuat untuk melakukan gerakan-gerakan senam. Manfaat brain gym untuk anak 0-12 bulan diantaranya :
  • Akan memiliki kemampuan otak yang optimal.
  • Akan memiliki kepribadian yang baik dan relaks sehingga hidupnya cenderung terhindar dari stress.
  • Di masa sekolah mereka akan cepat menyerap berbagai pelajaran dengan baik. Anakpun akan mudah berkonsentrasi, punya daya ingat tinggi dan tak mengalami kesulitan belajar.
  • Kelak, anak tumbuh penuh percaya diri dan terhindar dari berbagai masalah seperti disleksia, dispraksia dan sebagainya. Intinya anak akan tumbuh menjadi sosok yang terampil, cerdas dan terarah dengan baik.
Catatan :

Senam otak hendaknya dilakukan dalam suasana yang gembira dan menyenangkan. Jika memungkinkan, iringi dengan lagu-lagu klasik yang kalem atau lagu berirama lembut. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 menit dengan frekwensi 3 kali setiap hari. Karena senam otak untuk bayi bertujuan memberikan sentuhan yang bermanfaat (bukan bertujuan memaksimalkan gerakan seperti di usia-usia selanjutnya) maka disarankan saat melakukannya bayi dalam keadaan tanpa busana ( hanya menggunakan popok saja).

SENTUHAN DAN GERAKAN

1.Sentuhan pada dahi. Lakukan sentuhan dan elusan lembut dengan jari jemari di dahi bayi (di atas kedua matanya0 Usap kea rah kiri-kanan dan sebaliknya. Sentuhan ini dapat mengalirkan darah dari hipotalamus (bagian otak yang berfungsi sebagai pusat integrasi), menuju otak bagian depan. Tujuannya :
• membuat bayi tenang dan tidak takut ataupun tegang.
• Mengaktifkan otak depan sehingga kemampuan berfikir logis dan kreatif meningkat.

2. Sentuhan pada pipi. Lakukan sentuhan dan elusan lembut di pipi kiri dan kanan secara bergantian. Tepatnya disekitar wilayah geraham atas dan bawah. Otot di dekat geraham atas berfungsi membuka mulut/menguap. Sedangkan otot di dekat geraham bawah berfungsi menutup mulut. Tujuan :
  • Saat menguap terjadi refleks pernafasan sehingga meningkatkan oksigen ke otak.
  • Elusan di sekitar persendian rahang akan melemaskan otot-otot di bagian pipi dan membantu menyeimbangkan tulang tengkorak serta menghilangkan ketegangan di bagian kepala dan rahang.
  • Mengaktifkan otot untuk bersuara dan mengunyah.
  • mengasah kemampuan penglihatan, perhatian dan konsentrasi.
3. Sentuhan pada telinga. Lakukan sentuhan dan usapan lembut di bagian pinggir daun telinga kiri dan kanan secara bergantian. Di bagian ini terdapat banyak saraf yang halus. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk melakukan usapan mulai ujung atas daun telinga, turun sepanjang lengkungan telinga dan berakhir di bagian cuping telinga. Lalu, lakukan pula dari bawah (cuping telinga).
Tujuan :
  • Mengasah sensitifitas telinga untuk mendengar sehingga kemampuan pendengarannya makin tajam.
  • Mengasah kemampuan/ketrampilan bicara dan mengeja.
  • Meningkatkan daya konsentrasi dan daya tangkap.
  • Menghilangkan stress penglihatan dan ketegangan pada tulang kepala
  • Mengaktifkan formation reticularis, yaitu kemampuan menyaring suara yang mengganggu.
4. Sentuhan pada lekukan di belakang telinga.
Lakukan sentuhan dan elusan yang lembut pada bagian belakang telinga kiri dan kanan secara bergantian. Tepatnya di lekukan yang terdapat di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk. Tujuan :
  • Mengasah keseimbangan tubuh.
  • Memfungsikan secara optimal jaringan saraf antara otak dan tubuh.
  • Memulihkan otot tengkuk yang lemah dan tegang.
  • Meningkatkan kemampuan konsentrasi, perhatian dan focus penglihatan.
  • Gerakan rahang dan tengkorak jadi relaks.
5. Sentuha pada bahu.
Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian otot bahu kiri dan kanan secara bergantian. Gerakkan juga kepala secara perlahan-lahan ke kiri dan kanan dengan posisi dagu tetap. Tujuan :
Otot leher, tengkuk dan bahu relaks serta tidak kaku.
  • Mengasah keseimbangan otot leher dan otot tengkuk, rahang dan bahu.
  • Menghindari kebiasaan memiringkan kepala.
  • Mengasah kemampuan gerakan kepala kekiri dan ke kanan.
  • Mengasah pendengaran dan penglihatan.
  • Mengurangi kebiasaan juling dan membelalakkan mata.
  • Meningkatkan focus perhatian, konsentrasi dan daya ingat.
6. Sentuhan pada dada dan pusar.
Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian dada dengan salah satu tangan, tepatnya di bagian sisi kiri dan kanan tulang tengah (sternum). Sedangkan salah satu tangan lainnya mengelus pusar. Tujuan :
  • Meningkatkan/menstimulasi aliran darah yang menghantarkan oksigen ke otak.
  • Mengasah koordinasi dan keseimbangan tubuh bagian kiri dan kanan.
7. Gerakan mengaktifkan tangan.
Pandulah salah satu tangan bayi untuk direntangkan lurus ke atas agar sekat rongga dada terbuka lebih lebar. Lakukan secara bergantian dengan tangan yang satunya lagi. Kemudian, rentangkan tangan dengan arah berbeda yaitu lurus ke depan. Selanjutnya, tangan diluruskan disisi pinggul. Tujuan :
  • Memperkuat otot-otot dada dan bahu.
  • Mengaktifkan otot-otot untuk gerakan motorik kasar dan halus.
  • Untuk relaksasi dan melancarkan pernafasan.
  • Melatih koordinasi mata dan tangan.
8. Gerakan angka 8 tidur.
Posisi bayi terlentang. Badan diluruskan. Tuntun tangannya dan gerakkan kea rah kiri dan kanan membentuk angka 8. Lakukan secara bertahap dan bergantian tangan kiri dan kanan sebanyak 3-4 kali. Tujuan :
  • Meningkatkan koordinasi otot mata dan mengaktifkan gerakan mata kanan dan kiri.
  • Meningkatkan kemampuan melihat lebih jauh ke sisi kiri atau kanan.
  • Mengurangi ketegangan mata.
  • Pengenalan symbol dan pengenalan perbedaan sisi kiri dan kanan.
  • Mengasah daya konsentrasi, perhatian, koordinasi dan keseimbangan.
9. Gerakan menyilang.
Lakukan gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan bersamaan dengan kaki kiri. Atau sebaliknya, tangan kiri digerakkan bersamaan dengan kaki kanan. Gerakan dilakukan ke depan dan usahakan melewati garis tengah badan. Lakukan secara perlahan jangan dipaksa. Supaya suasananya relaks, iringi dengan alunan musik klasik atau nyanyian yang lembut. Tujuan :
  • Mengaktifkan hubungan kedua sisi otak, indra perabaan, pendengaran, penglihatan dan konsentrasi.
  • Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
  • Meningkatkan koordinasi organ tubuh bagian kiri dan kanan.

AWALI DENGAN PACE

Gerakan-gerakanbrain gym didasarkan rumusan gerakan yang berstandar international. Sebelum memulai pada menu gerakan ini, anak disarankan untuk melakukan gerakan PACE (Positive Active Clear and Energizer) terlebih dulu. Gerakannya dimulai dari urutan terakhir dulu yaitu:
1. Energizer (Pengisi Energi)
Posisi duduk atau berdiri dan anak minum air sebanyak ¾ ukuran gelas plastik. Manfaat air disini antara lain :
a. Darah lebih banyak menerima zat asam yang diperlukan untuk belajar.
b. Air melepaskan protein yang diperlukan untuk belajar sesuatu yang baru.
c. Air melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi listrk di badan untuk membawa informasi ke otak.
d. Air mengaktifkan system limfa yaitu system air yang paling besar di badan. Limfa mengangkut zat-zat gizi, hormone, dan juga berfungsi sebagai saluran pembuangan.
2. Clear (Jelas) dengan memijat saklar otak (brain button).
Pijat dengan tangan kanan pada bagian sisi kiri dan kanan tulang dada tengah, tepatnya di kedua lekukan selangka (clavikula). Tangan kiri satunya menggosok daerah pusar. Manfaat : untuk koordinasi kedua belahan otak, meningkatkan kelancaran aliran darah ke otak, meningkatkan keseimbangan badan dan meningkatkan kerja sama kedua mata serta dapat mengurang juling. Air dan gerakan saklar otak membantu kesiapan tubuh dan otak sebelum melakukan gerakan silang.
3.Aktif: dengan gerakan silang (Cross Crawl)
Sentuhkanlah tiap tangan ke lutut yang berlawanan secara bergantian. Gerakkan tangan kananmenyentuh lutut kaki kiri. Kemudian tangan kiri menyentuh lutut kanan. Untuk memeksimalkan kemampuan pemahaman anak batita bisa dengan menempelkan bulatan warna. Pada telapak tangan kanan ditempelkan bulatan warna kuning begitupun lutut kirinya. Sebaliknya pada telapak tangan kiri dan lutut kanan ditempelkan bulatan merah. Ketika anak diminta melakukan gerakan silang bisa dengan mengatakan” Coba warna kuning disentuhkan dengan warna kuning.”
Manfaat : meningkatkan kesadaran keberadaan tubuh, menghilangkan stress (pikiran jadi jernih) dya ingat dan pikir meningkat, merangsang kelancaran cairan otak, meningkatkan koordinasi tubuh, mempermudah belajar, menyeimbangkan emosi, memperlancar peredaran limfa, mengatur tekanan darah, meningkatkan penglihatan, melancarkan pencernaan, meningkatkan energi tubuh, meningkatkan skor IQ, menghilangkan kekakuan, meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan membangkitkan rasa gembira.
4.Positive : gerakan hook Ups (kait relaks).
Ada dua cara. Pertama, posisi kaki kiri di atas kaki kanan (bersilang). Tangan kiri diatas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah dan jari-jari kedua tangan saling menggenggam. Tarik kedua tangan kea rah pusat dan kedepan dada. Cara kedua: kedua kaki membuka sementara ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan lalu secara perlahan arahkan ke dada atau ke pangkuan bisa dipilih salah satu cara atau bisa juga keduanya digunakan. Manfaat : pemusatan secara emosional(mengurangi kepekaan yang berlebihan), lebih relaks, perhatian seksama, keseimbangan jasmani dan koordinasi,lebih percaya diri dan pernapasan lebih baik.
Catatan:
Gerakan PACE memang sebaiknya dilakukan sebelum menu gerakan inti brain gym, namun untuk beberapa kasus insidental yang membutuhkan waktu cepat- saat kita ingin menyegarkan konsentrasi anak yang lelah belajar, umpamanya- gerakan ini bisa diabaikan.

BATITA (1-3 TAHUN)

Gerakan senam otak pada batita difokuskan untuk meningkatkan ketrampilan motorik kasar dan kematangan bicaranya. Gerakan brain gym yang dilakukan anak batita tentu tak bisa diharapkan sempurna secarakualitas. Ada kalanya ia akan berlari kesana kemari, atau melakukan aktifitas lain saat bersenam otak. Pada intinya ia tidak bisa dituntut untuk berkonsentrasi penuh. Ini tak masalah kok. Utamakan agar anak merasa senang dan lakukan sambil bermain. Orang tua perlu melakukan variasi dalam gerakan brain gym sehingga dapat membuat anak tertarik melakukannya.

Gerakan Untuk Kemampuan Motorik Batita (1-2 Tahun)

1. Energizer (Mengisi Energi).
Posisi duduk, kedua lengan diatas meja. Tarik nafas, tengadahkan kepala denga dahi menghadap keatas, lekukkan punggung atas ke arah depan. Keluarkan nafas dan tundukkan kepala kea rah dada. Lakukan gerakan ini 3 kali. Manfaat :
Mendengar dengan pemahaman, kemampuan bicara , mengendalikan motorik halus denga koordinasi mata dan tangan, perbaiki sikap tubuh, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta perbaik pernafasan.
2. Space buttons ( Tombol Angkasa).
Letakkan kedua jari tangan (telunjuk dan jari tengah) pada bibir di garis tengah depan. Tangan yang satu memegang garis tengah belakang pada tulang ekor atau lebih ke atas. Tarik nafas. Tombol angkasa ini perlu disentuh setidaknya 30 detik. Lakukan gerakan ini selama 1 menit dengan tangan bergantian untuk mengaktifkan kedua sisi otak.
Manfaat: relaksasi system saraf pusat, kontak mata lebih mantap, penglihatan dekat ke jauh, kemapuan memusatkan perhatian pada suatu tugas, minat dan motivasi meningkat.
3. Balance Buttons (Tombol Imbang).
Sentuhlah lekukan di belakang telinga (di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk 4-5 cm ke kiri dan kanan dari garis tengah tulang belakang) dengan pijitan dua jari tangan. Satu tangan lainnya menyentuh pusar. Dagu dan kepala relaks menghadap ke depan. Sentuh selama 30 detik dan lakukan bergantian tangan. Manfaat : mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan pemusatan perhatian, kepekaan indrawi untuk keseimbangan, memperbaiki refleks-refleks termasuk kemampuan melakukan gerak silang, membuat perasaan enak dan nyaman.






Apa itu "PAUD" ?

Apakah “PAUD” itu?

PAUD atau PADU ini adalah kependekan dari Pendidikan Anak Usia Dini atau Pendidikan Anak Dini Usia, namun cakupan permasalahnnya tidak sependek singkatannya. Menurut Pasal 28 UU Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 tentang Paud mencakup usia 4-5 tahun untuk kelompok A dan usia 5-6 tahun untuk kelompok B.

Istilah ini baru dikenalkan pada tahun 1997/1998 melalui proyek Bank Dunia, program ini cepat melejit menjadi isu pendidikan jajaran papan atas. Sehingga istilah ini menjadi trend pada tahun 2000-an. Dan menjadi salah satu program unggulan dari 10 program Departemen Pendidikan Nasional. Saat ini Depdiknas mengeluarkan system untuk Paud yang diberi nama “ Sistem Paud Holistik Integratif.”Direktur Paud Depdiknas sendiri adalah Dr. Gutama.

Kemunculan Paud ini sangat disambut positif dan didukung oleh organisasi masyarakat seperti pimpinan organisasi wanita (PKK, Bhayangkari, Muslimat NU, Aisyiah, dll.), dokter, pakar perguruan tinggi, istri-istri pejabat, Gubernur, Walikota/Bupati, Camat, bahkan lurah. Mereka turut aktif dalam pencanangan program Paud ini.

Karena kemunculannya yang begitu spectakuler dan mendapat banyak perhatian dari pemerintah maka timbullah kecemburuan dari mereka yang mengurusi Paud formal.
Sehingga timbulah perseteruan yang sengit yang secara diam-diam terjadi.

Sebenarnya PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini ini memayungi institusi formal dan nonformal. Yang berada pada payung formal adalah TK (Taman Kanak-kanak) dan RA (Roudhotul Athfal). Sementara yang pada payung non formal adalah Kelompok Bermain, Penitipan Anak, Sekolah Minggu, TKA/TPA, dan pos paud itu sendiri. Namun dalam kasus di lapangan institusi formal dan non formal selalu berada dalam posisi berhadapan.

Pemahaman yang kerap terjadi di masyarakat dan pada guru-guru Paud itu sendiri, bahwa TK/RA itu elite, mahal, formalistic, tertutup, kaku dan guru-gurunya tidak mau bergaul dengan guru Paud. Sementara pendapat sebaliknya mengatakan bahwa Paud itu ndeso, asal-asalan, ngga’ punya standart, ala kadarnya dan guru-gurunyapun kuper and kupeng.

Kalau kita lihat secara teoritis-filosofis Paud non formal itu merupakan komplemen dari pendidikan formal. Persoalannya sekarang adalah bagaimana mencari solusi/upaya cerdas untuk meredakan ketegangan/perseteruan itu? Toh, semuanya merupakan layanan pendidikan bagi anak.

Dikotomi Paud formal dan nonformal yang membingungkan dan menjadi pertentangan ini bisa dihilangkan apabila kita mencontoh langkah Dr. Rasiyo Kepala Diknas Propinsi Jawa Timur yang mengintegrasikan Paud disambut positif.

Dengan menjamurnya pos paud di seluruh Indonesia maka akan banyak membutuhkan banyak guru sementara LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) belum siap melayani. Hanya 10% dari kapasitas guru yang lulus kependidikan sementara sisanya 90% non kependidikan (SMA/MAN/SMP/MTs). Padahal potensi anak usia dini ini akan berkembang optimal jika mendapat rangsangan yang tepat. Jika guru tidak faham anak (psikologi anak) bagaimana bisa optimal? Di negara barat khususnya Amerika, mereka yang mendidik anak usia dini rata-rata tamatan dari sekolah keguruan/kependidikan. Di negara kita?

Mungkin masih ingat dalam benak kita, periode tahun 70-an (1985/1986) pemerintah mencanangkan program SD inpres dengan mengangkat guru secara spectakuler sebanyak 141.324 guru, namun apa yang terjadi?
Lulusan SPG hanya 31.000 guru sementara sisanya 110.000 guru berasal dari non SPG (SMP, SMA, MTs, MAN, STM atau yang sederajat). Walau sudah dengan pelatihan-pelatihan namun hasilnya tidak optimal. Ini merupakan bobroknya mutu pendidikan di banyak daerah hingga sekarang. Semoga hal ini bisa menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan terkait kebutuhan guru Paud saat ini. (n)

Ingin Jadi Guru Ideal?

Menjadi guru adalah sebuah pilihan, ia juga merupakan pekerjaan yang mulya. Bagi anak-anak (TK) guru merupakan panutan, teladan, pemberi informasi, fasilitator bahkan juga guru disebut sebagai pahlawan. Guru juga merupakan tokoh pengganti orang tua di sekolah.

Di dalam UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa tenaga pendidik (untuk selanjutnya disebut dengan guru) adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar dan / atau melatih peserta didik. Ini berarti bahwa secara implisit, guru memiliki tanggung jawab secara personal, ia juga bertanggungjawab secara sosial dan professional serta vertikal kepada Sang Pencipta _ Tuhan Yang Maha Kuasa.

Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal dan sistematis.

Namun yang jelas, apapun istilahnya menjadi seorang guru adalah kehormatan, maka itu janganlah disia-siakan. Guru ternyata ada beberapa tipe, antara lain :
1. Guru stay (lirik-lirik), yaitu guru yang mengajar di sekolah itu namun senantiasa tidak puas dengan apa yang ia alami, selalu membanding-bandingkan antara sekolahnya dengan sekolah-sekolah lain, baik dari segi fasilitas, honor ataupun yang lain.
2. Guru stay (sense of belonging) yaitu guru yang mengajar di sekolah itu namun ia tidak terpengaruh dengan omongan guru lain, ia sudah enjoy disana walau apapun yang terjadi.
3. Guru stay (pengaruh negative) yaitu guru yang mengajar di sekolah itu namun ia senantiasa membawa pengaruh negative seperti merokok , main kartu/judi, dll.
4. Guru stay (negative) yaitu guru yang mengajar di sekolah itu namun belum saat kelulusan siswa, sudah pindah lagi di tempat ngajar yang lain begitu seterusnya.
Guru tipe manakah anda?

Kata seorang teman yang bernama Yudiwati,” Teaching is work of heart.”Ya benar, mengajar membutuhkan ketulusan dan keikhlasan. Tanpa didasari ketulusan dan keikhlasan dalam mengajar maka hasilnya akan hampa, bagai sebuah rutinitas tanpa makna, gersang. Jika mengajar itu didasari atas hati nurani yang bersih (ketulusan dan keikhlasan) dan daya critical thinking yang bagus maka akan terbangun sebuah wise/kebijaksanaan.

Menjadi guru ideal adalah dambaan siswa, untuk menjadi guru ideal tidaklah gampang. Ada banyak hal yang harus dilakukan antara lain :
  1. Belajar terus menerus (sepanjang hayat), untuk memberikan referensi pengetehuan kepada siswa guru harus senantiasa belajar.
  2. Nyaman di sekolah, antara rekan kerja dan fasilitas sekolah harus mendukung.
  3. Saling menilai, antar sesama rekan kerja harus saling menilai bila ada kekurangan dari guru satu diberitahukan untuk diperbaiki kekurangannya dan bila ada kelebihan harus berbagi dengan rekan yang lain. Factor saling menilai ini dibutuhkan perasaan legowo (lapang dada).
  4. Grow together (tumbuh bersama), seorang guru yang sukses tidaklah ia maju sendirian akan tetapi ia bersama rekan-rekannya juga turut sukses pula. Ia senantiasa berbagi ilmu, berbagi pendapat (bukan pendapatan), berbagi kesuksesan.
  5. Existensi, keberadaannya di kelas sangat diharapkan siswa. Siswa sangat mengharapkan kehadirannya karena stimulus-stimulus yang ia berikan menghantarkan anak-anak menuju perkembangan yang optimal. Bukan hanya sekedar mentransfer ilmu kemudian selesai.
  6. Distribusi tugas, pendelegasian tugas sangat penting, diharapkan peran dan tugas guru lebih optimal, seperti: bagian kurikulum, administrasi, koordinator kegiatan (PSB).
  7. Managemen waktu, selalu punya waktu bersama anak-anak di kelas dan tak jarang pula bersama rekan kerja (refresing) agar tidak timbul kejenuhan.
  8. Up and bottom, tidak selalu memberi informasi yang sifatnya dari atas ke bawah namun adakalanya harus dari bawah ke atas.
Jika semua hal tadi sudah anda lakukan maka tinggal menunggu waktu saja bahwa anda akan menjadi guru ideal diantara rekan guru dan siswa anda. Ingin menjadi guru ideal? Selamat mencoba. (n)

Selasa, 26 Januari 2010

Profil Sekolah








Kober dan TKIT Luqmanul Hakim

Jl. Parakan Wangi No.17 Telp. (022)7501233
Soekarno Hatta – Bandung.
Gemilang Mutafannin
Kampus Bandung Barat
Jl. Raya Gadobangkong 167 B depan Pusdikter,
Ngamprah Telp.(022)6620783
Kampus Cimahi
Jl. Pondok Mas Utara No.5 Baros,
Cimahi Telp. (022)6633266
SI Abdus Salam
Jl. Cihanjuang No.17 Parongpong,
Bandung Telp. (022) 91122793, 6640810.
TK Islam Al Fajr
Jl. Swatantra V No.1 Villa Nusa Indah Raya, Jatiasih,
Bekasi Telp. (021)82400634, 82401310, 8271139, Fax (021) 8271138
TKIT Lugina
Jl. Rancaekek – Majalaya No.5 Bojongjati, Bojongloa,
Rancaekek Kab. Bandung Telp. (022) 7792413
TKIT Lampu Iman Karawang
Jl. Dr. Taruno No. 149 Adiarsa Barat, Karawang Barat,
Karawang Telp. (0267)408649 Email : sitli_krw@yahoo.com
PG/TK Islam Ibnu Sina
Jl. Lembah Asri Padasuka Cicaheum,
Bandung Telp. (022) 7277243 Email : ibnusina95@yahoo.co.id
TK Islam Al Azhar 30 Bandung
Jl. Kapten Tata Natanagara No. 2 Kawasan Bandara Husein Sastranegara,
Bandung Telp. (022)91140024
Gedung Baru
Jl. Tirtasari III No. 1 Sarijadi, Bandung
Telp. (022) 2015451, Fax. (022) 2004734
RA AL AMANAH
Jl Raya Cinunuk No.186 Cileunyi,
Bandung Telp.(022) 7803156, Fax. (022) 7800997
TK AL MA’SOME
Jl. Raya Cileunyi – Rancaekek No.22 Jatinangor
Telp.(022)70813553, 7796240, 7798204 Fax. (022)7798243, 7798204
Email : masoem@bdg.centrin.net.id
Website :www.masoem.co.id
TK Islam Al Marjan 01
Jl. Palem Raya Depan Blok H7 Duta Indah, Jatikramat
Kota Bekasi Telp. (021) 8466127 (hunting) Fax. (021)84993125
TK Islam Al Marjan 02
Jl. Muda Parsi No. 100 Jatimakmur Telp. (021)8461242
Email : info@almarjan.org
SD Islam Insan Taqwa
Villa Mutiara Cikarang Blok H17 No.8 Telp.(021) 68607508
Email : info@insantaqwa.sch.id
Website : insantaqwa.sch.id
SDIT AN NI’MAH
Jl. Sampora Sekeawi, Ds. Sukamenak Kec. Margahayu,
Kab. Bandung 40227 Telp. (022)5420447 Fax. (022)5421322
TKIT / SDIT Al Irsyad Al Islamiyah
Jl. R.H. Jaja Abdullah No.2 (Belakang KPN) Kertabumi,
Karawang 41315 Telp.(0267) 414827, 405018 Fax. (0267)405018
SDIT Fitrah Insani Ngamprah
Jl. Simbiosis No.2 Ds. Tanimulya, Ngamprah Kab. Bandung Barat
Telp.(022)6625775, Email : fitrah_insani@yahoo.co.id
Website :http://www.fitrahinsani.org
SDIT QORDOVA
Jl. Rancaekek – Majalaya 378 A, Telp. (022)70816622, Hp. 08122421660
(+/-200 m dari Polsek Rancaekek)
SDIT IQRO’
Jl. Ayat No. 78 Jatimakmur, Pondokgede, Bekasi 17413
Telp. (021)8467189 Fax.(021)8484612

Minggu, 24 Januari 2010

Contoh Model Sekolah Interaktif

Pagi hari yang cerah, saat udara sejuk terasa, anak-anak Taman Kanak-kanak kelompok A dan B sedang melaksanakan sholat Dhuha berjama’ah. Ibu guru yang bertindak sebagai imam mengeraskan bacaannya dan anak-anakpun mengikutinya. Subhanallah, anak-anak itu begitu rapi barisannya seperti sudah terbiasa melakukannya. Sholat Dhuhanya sendiri adalah ibadah. Ibadah yang bukan wajib, namun Rosulullah saw. Sendiri hampir tidak pernah meninggalkannya.

Terasa hadir atmosfer yang berbeda, yang merefleksikan cara pandang yang berubah terhadap makna belajar. Para pendidik di Sekolah Interaktif (SI) memandang sekolah adalah laboratorium kecil kehidupan, tempat anak didik bermasyarakat, berinteraksi dengan budaya dan peradaban, dan belajar bersama perubahan yang terus terjadi.

Tetapi harus ada nilai-nilai yang tetap dipegang teguh. Ada pondasi keyakinan yang tidak boleh tergoyahkan. Ada potensi dan bakat yang membutuhkan pupuk dan tanah subur. Ada misi yang harus tersampaikan.

Tradisi Pembiasaan adalah pilihannya. Ia memberi anak pengalaman dalam menerapkan nilai-nilai dan keyakinan, menguji pandangan tentang baik-buruk atau benar-salah. Ia pula yang mendorong terbentuknya kultur dan budaya yang khas di SI.

Kurikulum yang diterapkan di SI ini adalah kurikulum “KBK”, kurikulum ini diterapkan sebelum pemerintah mewajibkannya. Ini semua dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan anak didik dan bagi system pendidikan pada umumnya.

Seorang yang kompeten adalah ia memiliki kemampuan menjadi “Pemecah Masalah”(problem solver). Kompetensi adalah kombinasi dan perpaduan produktif antara Pengetahuan, Ketrampilan dan Inisiatif.


















Tradisi dan Pembiasaan yang dilakukan di Sekolah Interaktif :

Tradisi dan Pembiasaan Harian
  1. Sholat Dhuha berjama’ah. Anak-anak membawa wudhlu dari rumah.
  2. Tahfizh dan tahsin Al Qur’an, Iqro’, Hapalan Do’a, dan Hadist.
  3. Infak harian (anak-anak, guru,staff) Infak bulanan (orang tua)
  4. English Daily Conversation : percakapan hari-hari yang mudah dihafal.
Tradisi dan Pembiasaan Mingguan
  1. Bercerita
  2. Pinjam buku perpustakaan, minimal 1 buku perpekan.
  3. Kegiatan Eskul (pilihan) : bahasa inggris, seni tari, seni lukis, seni musik.
  4. Cookery (Masak bersama guru dan murid)
  5. Senam bersama
  6. Pengenalan Komputer dan multimedia (TV,VCD dan CD computer)
Tradisi dan Pembiasaan Bulanan
  1. Berenang
  2. Fieltrip (Kunjungan ke Pemadam Kebakaran, ke Kebun Binatang, Ke Taman Strobery, ke Taman Lalu Lintas, ke Kantor Pos, ke Pos Satpam, ke Pasar, kePenjahit, ke Kampung/Sawah atau tempat-tempat lain yang bermanfaat bagi anak untuk dapat belajar tentang kehidupan sesuai dengan tema)
  3. Peringatan hari-hari penting.
  4. Coking Parent (Praktek memasak orang tua di depan murid)
Tradisi dan Pembiasaan Tahunan
  1. Manasik Haji : proses dan prosesi Haji. Qurban di hari Tasyriq.
  2. Pesantren Romadhon
  3. Open House : pameran karya anak-anak
  4. Lomba antar Sekolah : mewarnai, adzan, tahfizh qur’an, sholat (praktek & bacaannya), memasukkan air ke dalam botol, menyambung sedotan, memancing ikan-ikanan dll.
  5. SAMEN : pertunjukan seni dan kreatifitas anak, wisuda lulusan, penghargaan.
Tradisi Bersama Orangtua Murid
  1. Smart Parenting : diskusi pengasuhan.
  2. Konsultasi psikologi (psikolog dan orang tua)
  3. Buka Puasa Bersama (Romadhon)

Subhanallah, begitulah tradisi dan pembiasaan yang dilakukan di SI ini, diharapkan mereka keluar dari SI ini menjadi lebih matang emosi dan spiritualnya, mereka bisa terbuka pandangannya terhadap dunia luar/ yang berbeda, menjadi lebih bersyukur dan senantiasa bisa mengingatkan orang tua tatkala waktu sholat telah tiba.

Anda ingin mencoba menerapkan sekolah model ini??? Salam sukses. (n)


Sekolah yang sudah menerapkan model ini antara lain :


1. Kober - TKIT Luqmanul Hakim Bandung
Jl. Parakan Wangi No.17 Telp. (022) 7501233
2. TK Nasional Plus Pelita Insani Parung Bogor
Perum. Telaga Kahuripan Telp.(0251)8603077 dan (0251)7157035
3. SI Gemilang Mutafannin dan SI Abdussalam
Kampus Bandung Barat
Jl. Raya Gadobangkong 167 B, depan Pusdikter, Ngamprah Telp.(022)6620783
Kampus Cimahi
Jl. Pondok Mas Utara No.5, Baros, Cimahi telp.(022)6633266
Kampus SI Abdussalam
Jl. Cihanjuang No.17 Parongpong, Bandung Telp.(022)91122793 dan (022)6640810

Jumat, 22 Januari 2010

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang lebih dikenal dengan nama KBK ini sebenarnya adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tahun 1994. KBK ini telah disosialisasikan sejak tahun 2001 dan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun ajaran 2004/2005. KBK ini dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial-emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.

Penyempurnaan kurikulum ini akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan pengelolaan kurikulum diarahkan dengan memberdayakan sumber daya yang ada di daerah dan disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, bakat, minat dan kemampuan peserta didik serta keadaan sekolah. Dengan demikian, silabus, model-model pembelajaran dan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.

KBK ini disusun sebagai alternatif untuk menunjang terlaksananya kurikulum TK dimaksud dan sebagai upaya membantu peningkatan kemampuan professional guru TK dalam pembelajaran di TK. Sekolah dan guru dapat mengembangkan kurikulum TK sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/ MBS, maksudnya penyusunan silabus merupakan kewenangan sekolah.

Dengan disusunnya pedoman ini diharapkan pelaksanaan pembelajaran di TK lebih terarah dan lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar. Di dalam silabus berisi jawaban atas pertanyaan berikut :
  1. Kompetensi apa yang akan dikembangkan pada anak didik?
  2. Bagaimana cara mengembangkan kompetensi tersebut pada diri anak didik?
  3. Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut telah dikuasai anak didik?
Di Taman Kanak-kanak, silabus pembelajaran dituangkan dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.

Kompetensi Dasar

Pengembangan potensi-potensi perkembangan pada anak yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai usianya.

Tujuan dan fungsi
  1. Anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot.
  2. Mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Dapat berkomunikasi secara lisan, memperkaya perbendaharaan dan mencontohkan bentuk simbul sederhana.
  4. Dapat berinteraksi dengan orang lain, mematuhi peraturan dan mampu menunjukkan reaksi emosi wajar.
  5. Dapat mengungkapkan gagasan dan dengan daya cipta dalam berbagai bentuk.
  6. Mengenal ciptaan Allah dan mencintai sesama.
Hasil Belajar

Cerminan kemampuan anak dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian belajar dalam satu kompetensi dasar.

Indikator Hasil Belajar
Hasil belajar lebih spesifik dalam satu kompetensi dasar.

Rambu-Rambu KBK

1. Dibaca dan dipahami secara keseluruhan.
2. Harus diusahakan
3. Melalui tema dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan tersebut.
4. Belajar sambil bermain
5. Pillih tema dari llingkngan terdekat dengan anak
6. Peristiwa penting dan kejadian tiba-tiba dapat langsung dibicarakan.
7. Perhatikan perbedaan kemampuan dan bakat anak.
8. Ciptakan kegiatan pembelajaran kreatif
9. Gunakan media dan sumber belajar.

Konsekuensi Kurikulum Berbasis KBK

Konsekuensi bila guru menggunakan KBK maka harus :
  1. Mempersiapkan proses pembelajaran dengan matang.
  2. Membayangkan dan mengaitkan proses pembelajaran dengan kompetensi dasar.
  3. Sabar memberi kesempatan pada anak dalam proses berfikir
  4. Memberi kesempatan pada anak untuk menemukan dan mengungkapkan proses penemuan yang berbeda-beda.
  5. Lebih mengutamakan untuk membantu anak menjadi pembelajar sepanjang hayat dan memiliki kecakapan untuk hidup.
  6. Mau melakukan evaluasi terhadap anak dengan tertulis, lisan, pengamatan dan portofolio.
KBK atau apapun namanya dan istilahnya tidak akan berarti apa-apa bila anda para guru tidak dengan ikhlas hati mencoba menjalankannya.
Alangkah menyenangkan bila kompetensi dasar dimiliki guru lebih dahulu sebelum dimiliki anak.

Materi pembelajaran BUKANLAH yang utama, KECAKAPAN UNTUK HIDUP dan menjadi PEMBELAJAR SEUMUR HIDUP adalah lebih utama.

Yakinlah dengan menguasai ketrampilan hidup dan menjadi pembelajar sepanjang hayat, materi / ilmu pengetahuan adalah mudah diperoleh. Semoga sukses. (n)

Apa itu "Sistem Area"?

Apakah “ Sistem Area “ atau “Area Belajar” itu ?

Adalah pendekatan yang sangat efektif yang dikembangkan dalam pembelajaran secara individu. Pendekatan ini sangat membantu anak dalam mengumpulkan benda-benda yang telah disusun disekitar satu atau lebih dimana anak dapat berinteraksi dengan media tersebut. Dengan demikian kemampuan anak dalam belajar lebih optimal, anak lebih sibuk bergerak melakukan atau aktif belajar yang telah dipilihnya. Dengan system area ini pengalaman belajar anak lebih banyak dan anak lebih kreatif.

Mengapa menggunakan “ Sistem Area “?

Setiap anak yang dilahirkan adalah unik dan punya banyak perbedaan, satu dengan yang lain tidak akan sama. Oleh karenanya muncullah pendekatan pembelajaran dengan menggunakan system area sebagai antisipasi terhadap perbedaan cara belajar, motivasi, kemampuan dan minat anak. Sehingga anak dapat membuat kesimpulan sendiri dari setiap hal yang dipelajarinya.

Sistem Area ini menuntut guru lebih kreatif dalam memilih kegiatan dan mengkonstruksi area yang atraktif. Guru adalah fasilitator, anak yang kurang mampu harus dimotivasi dan yang lebih diberi kegiatan yang lebih memacu semangat belajar. Ada beberapa kegiatan yang bisa dipilih anak untuk area ini :


1. Permainan dalam bentuk board.
2. Kartu perintah
3. Permainan kartu
4. Benda-benda tiruan
5. Tape dan rekaman
6. Aktivitas seni (panggung boneka)
7. Puzlle

Bagaimana mengorganisir “ Area “?

1. Tentukan penjadwalan.
2. Motivator catatan perkembangan siswa.

Macam – macam “ Area “ :

1. Area Pasir dan Air
2. Area Drama
3. Area Membaca dan Menulis
4. Area Bahasa
5. Area IPA / sains
6. Area Musik
7. Area Agama / Ibadah
8. Area Balok
9. Area Matematika
10. Area Seni, motorik halus.

Demikian sedikit penjelasan “ Sistem Area “ semoga bermanfaat, mau mencoba???? Salam(n)

Sabtu, 09 Januari 2010

Senam Otak (Bag.1)


Tanpa stimulasi tepat, milyaran sel otak belum tentu bersinergi optimal. Mau tahu salah satu cara meningkatkan kinerja otak? Inilah jawabannya.

MENGOPTIMALKAN OTAK

Meski manusia memiliki bermilyar-milyar sel otak baru sebagian potensinya yang di gunakan padahal kerja otak dapat dioptimalkan salah satunya yang disarankan ahli adalah dengan melakukam senam otak selain stimulasi yang tepat oleh lingkungan terdekat. Senam otak diyakini mampu meningkatkan kinerja otak kanan dan kiri, mejembatani otak kiri dan otak kanan dalam membentuk sinergi, juga menghindari anak dari stress.

Tentusaja stimulasi otak perlu dibarengi asupan nutrisi lengkap yang tepat porsinya. Bagaimana memenuhinya? Perhatikan gizi ibu dan bayi sejak dalam kandungan. Hindari makanan yang mengandung zat pengawet, pewarna, alcohol atau zat kimia lain yang berbahaya. Hal ini untuk menjaga pertumbuhan sel-sel otak. Otak anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan paling pesat saat di usia dua tahun . Lalu di lanjutkan di usia berikutnya dengan laju yang lebih lambat. Untuk pembentukan jaringan sel-sel otak, dibutuhkan asam lemak poly unsaturated fatty acid atau asam lemak tidak jenuh rantai panjang. Yang termasuk asam lemak tidak rantai panjang adalahDHA (Decosahexanoic Acid) dan AA (Arachidonnic Acid). Kedua zat ini (dan masih banyak zat-zat lain yang bermanfaat) terkandung dalam ASI dengan komposisi yang benar-benar pas bagi anak.

Jauhkan Stres
Penelitian Victor Caririon dari Stanfort Univerity Medical Center (AS) menungkapkan tekanan yang berlebihan membuat seseorang mengalami stress, termasuk anak-anak. Stres mengakibatkan anak sulit berkonsentrasi, tak bisa tenang dan gagal menunjukkan kinerja otak yang optimal. Lantara itu, tidak dibenarkan jika orang tua menuntut anak terlalu tinggi. Yang diperlukan adalah pola asuh penuh kasih saying tetapi tetap dengan batasan.

YUK MENGENAL SENAM OTAK

Senam otak atau lebih dikenal dengan brain gym, sebenarnya adalah sentuhan dan gerakan-gerakan tubuh yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak secara optimal. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas);meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan); merangsan system yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbis) serta otak besar(dimensi pemusatan). Kalau kinerja kedua belahan otak bisa seimbang, diharapkan kemampuannya jadi optimal. Coba bayngkan, bagaimana kalau asing-masing belahan otak berkembang”sendiri-sendiri’, tertunya tidak akan terjadi keselarasan. Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajarnya kelak disekolah. Ada beragam manfaat lain dari senam otak ,yaitu:

  1. Mengasah sensitifitas telinga untuk mendengar sehingga kemampuan pendengarannya makin tajam serta mengaktifkan formation reticularis yaitu kemampuan menyaring suara yang mengganggu.
  2. Merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive ) dan bagian yang menggunakan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.
  3. Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkain aktifitas yang melelahkan, mengusir stress, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berfikir rasional.
  4. Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan relaks.
  5. Menigkatkan perhatian dan daya penglihatan. Juga memilah informasi pandangan yang dating dari kiri atau kanan.
  6. Memperbaiki komonikasi lisan dan ekpresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.
  7. Mengaktifkanotak rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
  8. Mengoptimalkan ketrampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stress visual dan relaksasi tengkuk serta bahu.
  9. mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketinggian.

YANG PELU DIKETAHUI TENTANG SENAM OTAK

1. Cocok untu segala usia . Ajarkan senam ini sejak dini kepada si kecil, kemampuannya lebih baik dan ia bisa lebih mudah menerima pembelajaran –pembelajaran dan sesuatu yang bar dengan baik.
2. Gerakan-gerakan senam otak bisa dilakukan (secara sempuna) oleh anak yang sudah mampu mengordinasikan motorik kasar. Pada anak yang belum mampu, seperti batita, memperkenalkan senam otak boleh-boleh saja, namun tak perlu memaksanya untuk melakukan gerakan sempurna.
3. Untu anak usia sekolah senam ini merupakan salah satu sarana Bantu dalam menerima pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah maupun orang tua di rumah. Anak dapat lebih bersemangat dan lebih ceria dalam menjalaninya. Stres, agresivitas dan hiperaktif anak akan jauh berkurang.
4. Manfaat senam otak dapat dirasakan dengan cepat(lansung bisa dirasakan)misalnya anak bisa kelihatan lebih segar, lebih mudah berkonsentrasi dlam menerima masukan atau ilmu.
5. Bisa dilakukan tiga kali sehari dalam waktu 10-15 menit setiap kali melakukannya. Yang penting perhatikan hal-hal berikut ini :
a. Anak tidak dalam keadaan terpaksa(dia tampak menikmati saat melakukannya).
b. Lakukan persiapan dahulu misalnya minum air putih yang cukup supaya system metabolisme bekerja dengan baik.
c. Lakukan senam secara berurutan supaya manfaatnya bisa didapat secara maksimal.
d. Lakukan senam secara teratur setiap hari dengan melakukan beberapa variasi gerakan.
6. Untuk pakaian disarankan kaos atau pakaian biasa yang terasa nyaman bukan busana ketat atau yang membuat tubuh tidak dapat bergerak bebas, seperti kemeja, pakaian gaun pesta anak-anak dll. Tidak harus selalu menggunakan sepatu maupun kaos kaki agar anak bisa merasakan lantainya.
7. Gerakan brain gym pada beberapagerakan akan ditemukan overlapping(terjadi berulang kali). Maksudnya, gerakan yang ada pada satu menu gerakan bisa muncul lagi pada menu yang lain. Atau gerakan yang ada pada usia batita bisa saja muncul pada senam otak bagi batita atau usia sekolah (namun umumnya lebih kompleks).
8. Persamaan gerakan tadi disebabkan adanya beberapa perkembangan yang memang membutuhkan syarat gerakan yang sama. Misal, untuk menstimulasi kemampuan bicara anak batita diperlukan konsentrasi. Sementara untuk meningkatkan kemampuan berfikir si prasekolah juga dibutuhkan konsentrasi. Nah, untuk konsentrasi dibutuhkan garis tengah tubuh sehingga gerakan brain gym yang dilakukanpun sama.
9. Yang diutamakan pada gerakan brain gym adalah kualitas gerakannya bukan kuantitasnya. Jadi kalau si batita saat melakukan satu gerakan saja membutuhkan waktu 15 menit pun tak masalah. Bahkan oke-oke saja kok bila untuk memperlancar gerakantadi ditargetkansatu minggu.
10. Alangkah baik saat melakukan gerakan senam otak diiringi dengan alunan musik, terutama musik klasik. Jenis musik ini telah terbukti dapat meningkatkan daya konsentrasi dan menstimulus kerja otak dengan baik.
11. Senam otak dapat juga dilakukan sambil bermain atau melakukan aktifitas sehari-hari. Contoh, untuk melatih kemampuan menulis anak kelas 1 SD gerakan yang dapat dilakukan adalah memeras jeruk atau meremas bola lunak/elastis. Gerakan seperti itu, mudah dilakukan dan efektif karena dapat membuat jari-jemari anak menjadi lentur dan kuat yang akhirnya memudahkan ia untuk berlatih menulis halus dengan baik.
12. Beberapa permainan tradisional juga kaya akan gerakan untuk menstimulasi otak. Contoh permainan dampu atau galah asin. Gerakan melompat dengan satu kaki pada permainan dampu mampu merangsang sel syaraf otak untuk aktif. Atau, gerakan siaga dalam permainangalah asin juga memberikan rangsangan pada otak untuk dapat mengontrol tubuh secara keseluruhan dan tepat.

Jumat, 08 Januari 2010

Rumahku Surgaku


Sebuah pendidikan berawal dari rumah. Rumah yang baik adalah rumah yang penghuni-penghuninya mampu mencetak generasi unggul bangsa dan negaranya.

Dalam konsep pendidikan Barat pendidikan anak dimulai sejak dalam kandungan. Sementara di dalam Islam sudah jauh lebih maju. Dimana awal pendidikan dimulai jauh hari sejak sebelum mereka mendapatkan predikat “orang tua” yakni ketika mereka memilih pasangan hidup (suami-istri). Dari sinilah awal mula ditentukan kualitas sebuah generasi yang menentukan nasib bangsa, Negara dan agama.

Jika sebuah keluarga dapat menghasilkan generasi yang baik maka bukan tak mungkin masa depan bangsapun akan baik pula. Jika satu keluarga berkomitmen dan beriktiar menhasilkan 2 orang saja generasi terbaik dari keturunan mereka, maka bagaimana jika seribu atau seratus ribu keluarga yang berkomitmen demikian? Di pundak mereka masa depan bangsa ditentukan.

Setelah proses mencari pasangn selesai, masih banyak lagi persoalan yang harus dilalui. Sebelum kelahiran, banyak proses yang juga dapat menjadi momen perhatian orang tua adalah memaksimalkan perkembangan buah hatinya, diantaranya : pemenuhan terhadap hak-hak suami-istri termasuk di dalamnya perkara nafkah yang halal dan baik, adab-adab ketika berhubungan, perhatian terhadap kehamilan istri, perhatian terhadap janin termasuk persiapan-persiapan untuk menghadapi kelahiran anak

Lalu setelah lahir, disinilah para orang tua benar-benar merasakan ujian mengerjakan ”ladang amal” mendidik anak. Perkara mendidik anak bukanlah hal yang mudah seperti membalik telapak tangan kemudian selesai. Akan tetapi di dalam pendidikan Islam, Rosulullah membaginya dalam 3 tahapan :
1. Masa usia 0-7 tahun (masa bermain)
2. Masa usia 7-14 tahun (masa sekolah)
3. Masa usia 14-21 tahun
(Maaf kami tidak bahas tahap 2 dan 3)

Para ahli pendidikan menamakan usia 0-5 tahun adalah usia emas (golden age). Dimana perkembangan intelektual anak sejak lahir hingga usia 4 tahun mencapai50%, usia 4-8 tahun30%. Ini berarti 80 % perkembangan intelektual manusia terjadi dan memberi pengaruh besar pada usia berikutnya. Masa ini sering disebut masa bermain, dimana pada masa ini tidak boleh ada tuntutan-tuntutan. Dan anak perlu diberikan rangsangan beragam dan sebanyak mungkin agar system kecerdasannya berkembang secara optimal. Pada masa ini orang tua lebih tepat berada di samping anak. Karena pola asuh pada masa ini akan berpengaruh terhadap karakternya.

Namun kadang orang tua lupa memanfaatkan sebaik-baiknya pada masa ini. Sehingga mereka berkata, “Nanti juga tahu sendiri.” Dan akhirnya mereka menyerahkan pendidikan anaknya ke sekolah, ke penitipan anak atau ke pembantunya.
Semua berpulang lagi kepada kita, terserah kita. Apakah kita mendidik anak sekenanya, sesempatnya, sampingan saja atau dengan di backup ilmu, didesainkan, direncanakan dan diseriuskan? Silahkan saja.

Jika anda diberi pilihan mau dijadikan apa anak anda nantinya : secerdas Yahudi, seprofesional Nasrani atau sebijaksana Mahatma Gandhi ? pastinya anda memilih semuanya.

Maka tugas sekolah hanya membantu mempermudah kewajiban orang tua dalam mendidik anak bukan mengalihkan tanggung jawab. Sementara tugas guru hanya membimbing secara akademik dan kompetensi mereka. Namun tugas orang tua di rumah selain bertanggungjawab terhadap pendidikan anak, mengarahkan juga memberikan tauladan. Prof. Dr. H. Nuhammad Asrori dari Universitas Tanjungpura, Pontianak mengatakan, “Jika orang tua menginginkan anaknya menjadi sholeh maka harus dimulai dari orang tuanya yang sholeh.”

Buat para orang tua di rumah, sudah siapkah anda menjadi orang tua yang baik, yang sholeh, yang bijaksana bagi putra-putri anda? Jika belum, mulailah dari sekarang. Jadikanlah rumah anda surga buat putra-putri anda. Jika sudah, Maka pertahankanlah dan semoga anda menjadi tauladan buat putra-putri anda dan masyarakat luas. (nr)







Kamis, 07 Januari 2010

Data Siswa di DIKNAS





  • Klik untuk masuk ke website http://nisn.diknas.go.id/index.php
  • Pada kolom Beranda, klik Data Siswa.
  • Pilih Propinsi - Kota/Kab. - Jenjang - Status.
  • Klik tombol Lihat Daftar.
  • Akan daftar siswa (Rekap Data per Sekolah) yang sudah terdaftar DIKNAS atau yang sudah memiliki Nomor Induk Siswa Nsaional (NISN).
  • Bila nama siswa yang dimaksud tidak ditemukan, Anda bisa tentukan jumlah Data per Halaman yang berada di atas judul tabel/daftar atau tentukan Halaman.
  • Semoga Berhasil.